Selasa, 10 Juli 2018

SOP Arthritis Rheumatoid


ARTHRITIS RHEUMATOID
SOP
No.Dokumen     : SOP/038/UKP/VII/2018
No.Revisi            : 00            
Tanggal Terbit  : 6 Maret 2018
Halaman            : 1/4
UPT PUSKESMAS xxxxx

Dr.  yyyyy
NIP. 1234567890



1. Pengertian
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. 
2. Tujuan
Sebagai dasar penatalaksanaan dan terapi pada pasien arthritis reumatoid di UPT Puskesmas Ngulankulon.
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ngulankulon Nomor 001/SK/UKP/2018 tentang Pedoman Layanan Klinis Puskesmas.
4. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur
A.    ANAMNESIS
1.      Gejala
a.    Gejala prodromal: Lelah (malaise), anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
b.  Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartrikular) secara simetris, dapat mengenai seluruh sendi terutama sendi PIP (proximal interphalangeal), sendi MCP (metacarpophalangeal) atau MTP (metatarsophalangeal), pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Sendi DIP (distal interphalangeal) umumnya tidak terkena.
c.    Gejala sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak, nyeri yang diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas, kekakuan pada pagi hari > 1 jam.
d. Gejala ekstra artikular: mata (episkleritis), kardiovaskular (nyeri dada pada perikarditis), hematologi (anemia).

2.      Faktor Risiko
a.       Wanita.
b.      Faktor genetic.
c.       Hormon seks.
d.      Infeksi.
e.       Merokok.

B.     OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik
a.       Manifestasi articular :  bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat, deformotas (swan neck, boutonniere, deviasi ulnar).
b.      Manifestasi ekstraartikular :
(1)   Kulit : terdapat nodul rheumatoid pada daerah yang banyak menerima penekanan, vaskulitis.
(2)   Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrome atau  frozen shoulder.
(3)   Mata dapat ditemukan kerato-konjungtivitis sicca yang merupakan manifestasi sindrom Sjorgen, episkleritis/ skleritis. Konjungtiva tampak anemia akibat penyakit kronik.
(4)   Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi krikoaritenoid, pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau fibrosis paru luas.
(5)   Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis konstriktif, disfungsi katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi, aortritis, kardiomiopati.

2.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan laju endap darah (LED).
b.      Pemeriksaan di pelayanan kesehatan sekunder atau rujukan horizontal:
(1)   Faktor reumatoid (RF) serum.
(2)   Radiologi tangan dan kaki. Gambaran dini berupa pembengkakan jaringan lunak, diikuti oleh osteoporosis juxta-articular dan erosi pada bare area tulang. Keadaan lanjut terlihat penyempitan celah sendi, osteoporosis difus, erosi meluas sampai daerah subkondral.

C.     ASSESMENT
Diagnosis rheumatoid arthritis biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis.


D.    PLAN
1.      Penatalaksanaan
a.  Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada stadium akut dengan menggunakan decker.
b.    Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak 50- 100 mg 2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari.
c.  Pemberian golongan steroid, seperti : prednison atau metil prednisolon dosis rendah (sebagai bridging therapy).
d.  Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.

2.      Kriteria Rujukan 
a.   Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis rendah.
b.      Rheumatoid arthritis dengan komplikasi.
c.       Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas.

3.      Prognosis
Dubia ad bonam, sangat tergantung dari perjalanan penyakit dan penatalaksanaan selanjutnya.
6. Diagram Alir
 -
7. Unit terkait
Poli Umum, Poli Lansia, UGD, Kamar Obat, dan Laboratorium.


1 komentar:

  1. Did you realize there's a 12 word sentence you can say to your partner... that will trigger intense feelings of love and impulsive attraction to you buried within his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, worship and care for you with his entire heart...

    =====> 12 Words Who Trigger A Man's Love Impulse

    This impulse is so built-in to a man's brain that it will drive him to work better than ever before to make your relationship as strong as it can be.

    Matter-of-fact, fueling this powerful impulse is so important to achieving the best ever relationship with your man that once you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will immediately find him expose his soul and heart for you in such a way he's never experienced before and he'll see you as the one and only woman in the universe who has ever truly tempted him.

    BalasHapus

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA DEWASA A.      DEFINISI ·          Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau t...