Jumat, 03 Mei 2013

Nilai, Moral, Hukum, Sains dan Tehnologi


NILAI, MORAL, HUKUM, SAINS, DAN TEHNOLOGI


        I.            NILAI
1.      Pengertian Nilai
Nilai merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anggota – anggota kelompok yang merupakan komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu. Nilai adalah kualitas atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun batin.

2.      Sifat – Sifat Nilai
Sesuatu dianggap bernilai jika memiliki sifat :
a.      Menyenangkan (peasent)
b.      Berguna (useful)
c.       Memuaskan (satisfying)
d.      Menguntungkan (profitable)
e.      Menarik (interesting)
f.        Keyakinan (belief)

3.      Klasifikasi Nilai
Menurut Prof.Notonegoro nilai diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
a.      Nilai materiil yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
b.      Nilai vital yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan.
c.       Nilai kerohanian :
1.      Nilai kebenaran bersumber pada akal piker manusia (rasio,budidan cipta).
2.      Nilai estetika (keindahan) bersumber pada rasa manusia.
3.      Nilai kebaikan atau nilai moral bersumber pada kehendak keras, karsa hati dan nurani manusia.
d.      Nilai religious (ketuhanan) yaitu nilai yang bersifat mutlak dan bersumber pada keyakinan manusia.

      II.            MORAL
1.      Pengertian Moral
a.      Moral berarti akhlak (bahasa Arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Moral sama halnya dengan etika, akhlak, kesusilaan dan budi pekerti. Moral merupakan tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah.
b.      Moral adalah tata aturan norma – norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untukmelakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.

Dalam kamus filsafat terdapat beberapa pengertian dan arti moral yang diantaranya adalah :
a.      Memiliki kemampuan untuk diarahkan oleh keinsyafan benar atau salah kemampuan untuk mengarahkan orang lain sesuai dengan kaidah – kaidah perilaku nilai benar atau salah.
b.      Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain.

    III.            HUKUM
1.      Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya. Hokum adalah system yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar dapat terkontrol.

2.      Tujuan Hukum
a.      Tujuan hokum menurut hokum positif Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi : “…untuk membentuk suatu pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan social”
b.      Menjamin kepastian hokum dalam masyarakat, menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak menjadihakim atas dirinya sendiri, namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang berlaku.

    IV.            SAINS
1.      Pengertian Sains
Sains adalah suatu cara untuk mempelajari aspek – aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik dan melaluimetode – metode saintifik (langkah – langkah yang tersusun secara sistematik untuk memperoleh suatu kesimpulan ilmiah) yang terbakukan.

2.      Klasifikasi Sains
Sains biasanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a.      Natural sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
b.      Social sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial

      V.            TEHNOLOGI
1.      Pengertian Tehnologi
Tehnologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tehnologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang – barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 
2.      Tehnologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

3.      Tehnologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang – barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

4.      Tehnologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti menyediakan barang – barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.

Teori Tujuan Negara Menurut Mr.Soepomo



TEORI TUJUAN NEGARA MENURUT Mr.SOEPOMO 


Pemikiran Mr.Soepomo tentang konsep Negara integralistik (paham Negara kekeluargaan) dikemukakan dalam sidang BPUPKI yang kedua, tepatnya pada tanggal 31 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In di jalan Pejambon 6 Jakarta, menyatakan bahwa cita – cita negara yang sesuai dengan Indonesia adalah negara integralistik. 

Mr.Soepomo dalam pidatonya selain memberikan rumusan tentang Pancasila juga memberikan pemikiran tentang paham integralistik Indonesia. Hal ini tertuang di dalam salah satu pidatonya yang berbunyi :
“………,bahwa jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staatsidee) negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongannya dalam lapangan apa pun.”

Negara  integralistik menurut  Mr. Soepomo lebih tepat daripada negara individual liberalistis atau negara yang didasarkan pada kelas sebagaimana yang diperlihatkan negara komunis. Menurutnya,integralistik berarti negara tidak untuk menjamin negara individu, bukan pula untuk kepentingan golongan tertentu tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai satu kesatuan yang integral. Didalamnya, segala golongan, segala bagian, semua individu berhubungan erat satu sama lain yang didasarkan pada prinsip persatuan antara pimpinan dan rakyat dan prinsip persatuan dalam negara seluruhnya. Pendapat ini didukung oleh Ir. Soekarno dan anggota – anggota BPUPKI beretnis Jawa.

Menurut teori integralistik, negara adalah susunan masyarakat yang integral semua anggota masyarakat merupakan bagian dari persatuan organis. Negara tidak memihak kepada golongan yang paling kuat, tidak mengutamakan kepentingan pribadi, melainkan menjamin keselamatan hidup seluruh bangsa sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

            Teori integralistik berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan gabungan dan paham individualisme dan sosialisme. Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan penguasa (negara). Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perorang­an atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.

Jalan Lahir


JALAN LAHIR


*       PRINSIP  DASAR

1.   Jalan lahir terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jalan lahir bagian lunak. Jalan lahir bagian tulang terdiri atas tulang – tulang panggul dan sendi – sendinya sedangkan bagian lunak terdiri atas otot – otot, jaringan dan ligament – ligament. Dalam proses persalinan per vaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan lahir khususnya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata – rata normal serta ukuran janinnya pun rata - rata normal, maka dengan kekuatan normal pula persalinan per vaginam akan berlangsung tanpa kesulitan.

2.   Penolong persalinan harus mampu mengenal panggul normal dalam kehamilan, serta mampu pula mengenal penyimpangan dari keadaan normal. Kelainan panggul bawaan atau karena sesuatu penyakit pada umumnya jarang, dan kalaupun ada mudah dikenal secara klinis.



*          JALAN  LAHIR  BAGIAN  TULANG

1.   Tulang – tulang panggul terdiri atas os koksa di sebelah depan dan samping dan os sacrum dan os koksigis di sebelah belakang. Os koksa terdiri dari 3 bagian yaitu os ilium, os iskhium dan os pubis.

2.   Os ilium merupakan tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang disebut fossa iliaka. Bagian atasnya disebut Krista iliaka. Ujung – ujungnya disebut spina iliakaanterior superior dan spina iliaka posterior superior.

3.   Os iskhium adalah bagian terendah dari Os Koksa. Tonjolan di belakang disebut tuber iskhii yang menyangga tubuh sewaktu duduk.

4.   Os Pubis terdiri dari ramus superior dan ramus inferior. Ramus superior Os pubis berhubungan dengan Os ilium, sedang ramus inferior kanan dan kiri membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan Os iskhium kira – kira pada 1/3 distal dari foramen obturator. Kedua Os pubis bertemu pada simfisis.

5.   Sacrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama paling besar, menghadap ke depan. Pinggir atas vertebra ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu benda penting dalam penilaian ukuran – ukuran panggul. Permukaan anterior sacrum berbentuk konkaf.

6.   Os koksigis merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.



*          SENDI   PANGGUL

1.   Terdapat 4 sendi panggul yaitu 2 artikulasio sakroiliaka, simfisis pubis, dan artikulasio sakrokoksigeal. Dalam kehamilan dan persalinan, artikulasio ini dapat bergeser sedikit dan lebih longgar. Pada disproporsi sefalopelvik “ringan” kelonggaran ini dapat memungkinkan lahirnya janin pervaginam.

2.   Artikulasio sakroiliaka menghubungkan sacrum dengan ilium, memungkinkan gerakan terbatas ke depan dank e belakang. Pergeseran yang terlalu lebar pada artikulasio ini sering menimbulkan rasa nyeri di daerah persendian.

3.   Simfisis pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis. Longgarnya hubungan simfisis ini dapat menimbulkan simfisiolisis yang terasa sangat nyeri.

4.   Artikulasio sakrokoksigea merupakan hubungan os sacrum dengan os koksigis. Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis tertekan ke belakang pada waktu kepala janin lahir.



*          LIGAMEN  –  LIGAMEN   PANGGUL

1.   Ligament yang menghubungkan os sacrum dengan os ilium pada artikulasio sakroiliaka merupakan yang terkuat di seluruh tubuh.

2.   Ligament sakrotuberosum mengikat sacrum dengan tuber askhii, sedangkan ligament sakrospinosum menghubungkan sacrum dengan spina askhiadika. Kedua ligament ini membentuk dinging posterior dari pintu bawah panggul.



*          PELVIS MAYOR DAN MINOR

1.   Secara fungsional panggul terdiri atas dua bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis di atas linea terminalis,yang tidak banyak kepentingannya di dalam obstetric.

2.   Yang lebih penting adalah pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet) dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung ke depan (sumbu Carus).



PINTU  ATAS  PANGGUL

1.   Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibatasi di sebelah posterior oleh promontorium, di lateral oleh linea terminalis dan di anterior oleh pinggir atas simfisis. Pada panggul ginekoid pintu atas panggul hamper bundar, kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit.

2.   Ukuran – ukuran pintu atas panggul penting diketahui :
a.   Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke tengah permukaan posterior simfisis. Diameter anteroposterior disebut pula konyugata obstetrika.
b.  Konyugata diagonalis yaitujarak bagian bawah simfisis sampai ke promontorium yang dapatdiukur dengan memasukkan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba promontorium. Pada panggul normal, promontorium tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm.
c.   Konyugata vera yaitu jarak pinggir atas simfisis dengan promontorium diperoleh dengan mengurangi konyugata diagonalis dengan 1,5 cm.
d.  Diameter transversa adalah jarak terjauh garis lintang pintu atas panggul, biasanya sekitar 12,5 – 13 cm.
e.   Garis yang dibuat antara persilangan konyugata vera dengan diameter trasversa ke artikulasio sakroiliaka disebut diameter oblikua yang panjangnya sekitar 13 cm.



RUANG PANGGUL

1.   Ruang panggul merupakan saluran diantara pintu atas panggul dan pintu bawah panggul. Dinding anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simfisisnya. Dinding posterior dibentuk oleh os sacrum dan os koksigis sepanjang ± 12 cm. karena itu ruang panggul berbentuk saluran dengan sumbu melengkung ke depan.
2.   Sumbu ini adalah garis yang menghubungkan titik temu konyugata vera dengan diameter transversa di pintu atas panggul dengan titik – titik sejenis di Hodge II, III, IV. Arah sumbu ini sesuai pula dengan arah tarikan cunam atau vakum pada persalinan dengan tindakan.



PINTU  BAWAH  PANGGUL

1.   Batas atas pintu bawah panggul adalah setinggi spina iskhiadika. Jarak antara kedua spina ini disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5 – 10 cm.
2.   Batas bawah pintu bawah panggul berbentuk segi empat panjang, disebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, di lateral oleh tuber iskhii dan di posterior oleh os koksigis dan ligament sakrotuberosum. Pada panggul normal besar sudut (arkus pubis) adalah ± 90° lahirnya kepala janin lebih sulit karena ia memerlukan lebih banyak tempat ke posterior.
3.   Diameter anteroposterior pintu bawah panggul diukur dari aspeks arkus pubis ke ujung os koksigis,



JENIS  PANGGUL  MENURUT  CALDWELL - MOLOY
 
1.   Jenis ginekoid ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter anteroposterior hamper sama dengan diameter transversa.
2.   Jenis android bentuk pintu atas panggul hamper segitiga. Pria umumnya mempunyau panggul jenis ini. Walaupun diameter anteroposterior hamper sama panjangnya dengan diameter transversa tetapi diameter transversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal dari pintu atas panggul gepeng, bagian ventral menyempit ke muka. Ditemukan pada 15 % wanita.
3.   Jenis anthropoid ditemukan pada 35 % wanita. Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telor. Diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa.
4.   Jenis pletipelloid ditemukan pada 15 % wanita. Siameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior.



JALAN  LAHIR  BAGIAN  LUNAK

1.   Pada persalinan segmen bawah uterus, servik, dan vagina ikut membentuk jalan lahir bagian lunak. Hal ini dibicarakan lebih lanjut pada bab Pimpinan Persalinan.
2.   Jalan lahir bagian lunak lainnya yang berperan dalam proses persalinan adalah otot – otot, jaringan ikat, ligament – ligament yang berfungsi menyokong alat – alat urogenitalis.
3.   Muskulus levator ani merupakan otot yang paling penting disamping otot – otot lainnya. Ke depan muskulus levator ani berhubungan dengan bagian lateral os pubis, ke belakang dengan spina iskhiadika dan os koksigis, dank e lateral dengan fasia obturatoria. Kedua muskulus levator ani di bagian depan membentuk trigonum urogenitalis, di dalam trigonum ini berada uretra, vagina dan rectum.
4.   Bagian luar dari dasar panggul terdiri utamanya dari jaringan otot, antara lain muskulus transverses perinea, muskulus iskhiokavernosus, muskulus bulbokavernosus, dan muskulus sfingter ani eksternus.
5.   Bagian dalam dasar panggul, merupakan dasar kavum abdomen yang dilapisi oleh peritoneum. Serviks, vagina bagian atas, kandung kencing dan rectum yang tertutup oleh peritoneum, dikelilingi oleh jaringan ikat. Fasia jaringan ikat disamping uterus dikenal sebagai parametrium, yang bergabung dengan fasia ligament transverses servikalis dan dengan serabut muskulus levator ani.

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA DEWASA A.      DEFINISI ·          Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau t...