Kamis, 29 Oktober 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB KONDOM



LAPORAN PENDAHULUAN


A. DEFINISI
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya penamnbahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktifitas seksual. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal :
Ø  Bentuk
Ø  Warna
Ø  Pelumas
Ø  Ketebalan
Ø  Bahan
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV / AIDS. Kondom efektif bila dipakai dengan benar dan baik. Dapat juga dipakai bersam kontrasepsi lain untuk mencegah IMS.

B. CARA KERJA
 Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi wanita.
Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

C. EFEKTIFITAS
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.


D. MANFAAT
1.      Kontrsepsi
Ø  Efektif bila digunakan dengan benar
Ø  Tidak mengganggu produksi ASI
Ø  Tidak mengganggu kesehatan klien
Ø  Tidak mempunyai pengaruh sistematik
Ø  Murah dan dapat dibeli secara umum
Ø  Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
Ø  Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
2.      Non kontrasepsi
Ø  Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber KB
Ø  Dapat mencegah penularan IMS
Ø  Mencegah ejakulasi dini
Ø  Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks)
Ø  Saling berinteraksi sesama pasangan
Ø  Mencegah imuno infertilitas

E. KETERBATASAN
1.      Efektivitas tidak terlalu tinggi
2.      Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3.       Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4.      Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitanh untuk mempertahankan ereksi
5.      Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6.      Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
7.      Pembuangan kondom bebas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah

F. PENILAIAN KLIEN
Klien tidak memerlukan atu membutuhkan anamnesis atau pemeriksaan khusus untuk pemakaian kondom, tetapi mereka perlu diberi penjelasan lisan atau instruksi tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan untuk seleksi penggunaan kondom dapat dilihat pada table berikut ini :
Kondom
Sesuai untuk pria yang :
Tidak sesuai untuk pria yang :
Ø  Ingin berpartisipasi dalam program KB
Ø  Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi
Ø  Ingin kontrasepsi sementara
Ø  Ingin kontrasepsi tambahan
Ø  Hanya ingin menggunakan alkon jika akan berhubungan
Ø  Berisiko tinggi tertular / menularkan IMS
Ø  Mempunyai pasanga yang berisiko tinggi apabila terjadi kehamilan
Ø  Alergi terhadap bahan dasar kondom
Ø  Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
Ø  Tidak mau terganggu dengan berbagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual
Ø  Tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi
  
G. CARA PENGGUNAAN
1.      Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
2.      Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida ke dalam kondom
3.      Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting, atau benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan
4.      Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut kea rah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina.
5.      Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi
6.      Kondom dilepas sebelum penis melembek
7.      Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar vaginaagar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
8.      Gunakan kondom hanya untuk satru kali pakai
9.      Buang kondom bekas pakaiu pada tempat yang aman
10.  Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atu robek saat digunakan
11.  Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh/kusut
12.  Jangan gunakan minyak goring, minyak mineral atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom.

H. KUNJUNGAN ULANG
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan kalau ada masalah dalam penggunaan kondom dam kepuasan klien dalam menggunakannya. Kalau masalah timbul karena kekurang tahuan dalam cara penggunaan, sebaiknya informasi diulangi lagi kembali kepada klien dan pasangan. Kalau masalah menyangkut ketidaknyamanan dan kejemuan dalam menggunakan kondom sebaiknya dianjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.

H. PENANGANAN EFEK SAMPING DAN MASALAH KESEHATAN LAIN
Efek samping atau masalah
Penanganan
Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom
Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan pemberian Morning After Pill
Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
Reaksi alergi, meskipun jarang, dan sangat mengganggu dan bisa berbahaya. Jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak ada gejala IMS, berikan kondom alami (lamb skin atau gut) atau Bantu klien untuk memilih metode lain
Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan pemakaian metode lain
  


     DAFTAR PUSTAKA

JNPKKR / POGI, BKKBN, DEPKES dan JHPIEGO. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP.
Syaifudin, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan KB. Jakarta : YBP-SP
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

1 komentar:

  1. As stated by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh 19 KG less than we do.

    (And actually, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING about "HOW" they are eating.)

    P.S, I said "HOW", not "WHAT"...

    CLICK on this link to reveal if this short quiz can help you discover your real weight loss potential

    BalasHapus

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA DEWASA A.      DEFINISI ·          Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau t...