Anemia Dalam Kehamilan
1)
Pengertian Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin kurang dari 11gr % pada trimester I dan III,
kurang dari 10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi (Prawirohardjo, 2010)
Anemia atau sering
disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah kurang dari normal, dan
biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb) (Manuaba,
2010).
2)
Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia kehamilan
adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan
masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat,
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia
hamil disebut “potensial danger to mother and child” anemia (potensial
membahayakan ibu dan anak). Kerena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada masa yang akan
datang (Manuaba, 2010).
Anemia Gizi Besi
(AGB) terutama banyak diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita subur
pada umumnya, karena fungsi kodrati (haid, hamil, melahirkan dan menyusui). Karena itu kebutuhan Fe atau zat besi pada masa hamil lebih relatih
tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain yang rawan AGB dalam anak balita,
anak usia sekolah dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah (Depkes
RI, 2011).
3)
Mekanisme
Terjadi Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama
kehamilan adalah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk
pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3
mg besi/hari. Volume darah ibu bertambah lebih kurang
50% yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah mengalami penurunan. Keadaan
ini tidak normal bila konsentrasi turun terlalu rendah yang menyebabkan Hb
sampai <11 gr%. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat
besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah sebagai kompensasi
tubuh untuk menormalkan konsentrasi hemoglobin. (Wiryana, 2010).
Pada kehamilan, fetus menggunakan sel darah merah ibu
untuk pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan.
Bila ibu telah mempunyai banyak cadangan zat besi dalam sumsum tulang sebelum
hamil maka pada waktu kehamilan dapat digunakan untuk kebutuhan bayinya. Akan
tetapi bila pembentukan sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma sehingga terjadi pengenceran darah yang menyebabkan konsentrasi atau
kadar hemoglobin tidak dapat mencapai normal sehingga akan terjadi anemia.
Keadaan ini dapat terjadi mulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan umur 32 sampai 36 minggu (Wiryana, 2010).
4)
Faktor
Penyebab Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Manuaba (2010) penyebab anemia pada kehamilan dibedakan menjadi:
(1)
Faktor dari konsumsi makanan
Faktor konsumsi makanan ini akibat dari tidak terpenuhinya beberapa sumber
makanan yang terdiri dari sumber protein, glukosa, lemak, vitamin B12, V6, asam
folat, vitamin C dan elemen dasar yang terdiri dari Fe, Ion Cu serta Zink.
(2)
Kemampuan reabsorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan
(3)
Umur sel darah merah yang terbatas sekitar 120 hari,
sementara sumber pembentukan sel darah yang baru berjalan lambat.
(4)
Terjadinya perdarahan kronik seperti gangguan menstruasi,
penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita serta parasit usus seperti
askariasis, ankilostomiasis dan taenia.
5) Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi
menstruasi dengan pendarahan sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan dan
kehillangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mgr. Disamping itu kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan
membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Sebagai gambaran banyak kebutuhan zat besi pada kehamilan adalah 900 mgr
Fe. Jumlah ini meliputi sebanyak 500 mgr Fe digunakan untuk meningkatkan sel
darah ibu. Kemudian 300 mgr Fe terdapat pada plasenta dan 100 mgr Fe untuk
darah janin. Jika persalinan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan
mengurangi persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan
berikutnya (Manuaba, 2010).
6) Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
Kejadian anemia memberi dampak kepada
ibu yang sedang hamil besarta bayinya. Pengaruh tersebut menurut Manuaba (2010)
meliputi:
(1) Bahaya
selama hamil
Bahasa selama kehamilan ini meliputi dapat terjadi abortus, persalinan
prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dan rahim, mudah terjadi infeksi,
ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), mola hidatidosa, hiperemesis
gravidarum, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini (KPD)
(2) Bahaya saat
persalinan :
Bahaya saat persalinan ini seperti gangguan his–kekuatan mengejan, kala
pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua
berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan
operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan
post partum karena atonia uteri dan kala empat dapat terjadi perdarahan
postpartum sekunder dan atonia uteri.
(3) Pada kala
nifas
Bahaya anemia pada saat nifat meliputi terjadi subinvolusi uteri
menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran
ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan dan
anemia kala nifas.
(4) Bahaya
terhadap janin
Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada janin yaitu abortus, terjadi
kematian intrauterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir
rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal dan intelegensi rendah.
7) Upaya Penanggulangan Anemia Dalam
Kehamilan
Dalam rangka
menanggulagi masalah anemia tersebut telah diupayakan program-program
perbaikan. Program perbaikan
telah dilakukan oleh pemerintah meliputi:
(1) Peningkatan suplementasi tablet zat besi
pada ibu hamil dengan memperbaiki sistem distribusi dan monitoringnya secara
terintegrasi dengan program lainnya seperti UPGK, pelayanan ibu hamil, dll.
(2) Suplementasi tablet besi kepada anak
sekolah remaja putri dan wanita pekerja yang tinggal di daerah miskin sedangkan
di daerah lainnya suplementasi berlandaskan kepada kemandirian yang didukung
oleh kampaye peningkatan konsumsi tablet.
(3) Peningkatan KIE untuk meningkatkan
konsumsi tablet besi dan bahan makanan alamiah sumber zat besi (Depkes, 2012)
8)
Penggolongan Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
digolongkan sebagai berikut:
(1)
Anemia
Defisiensi Gizi Besi (kekurangan za
besi)
(2)
Anemia
Megaloblastik (kekurangan vitamin
B12)
(3)
Anemia
Hipoplastik (pemecahan sel-sel darah
lebih cepat dari pembentukan)
(4)
Anemia
Hipolitik (gangguan pembentukan
sel-sel darah merah) (Manuaba, 2010)
9)
Kategori
Tingkat Anemia
Pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil
pemeriksanaan Haemoglobin dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pengggolongan Status Anemia Ibu Hamil
Kadar Haemoglobin
|
Status Anemia
|
1.
11
Gr%
2.
9-10
Gr %
3.
7-8
Gr %
4.
<
7 Gr %
|
Tidak Anemia
Anemia Ringan
Anemia Sedang
Anemia Berat
|
Sumber: Manuaba (2010)
Pemeriksanaan darah
minimal dilakukan dua kali selama kehamilan yaitu pada Trisemester I dan III,
dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia.
10)
Kebutuhan Zat Besi Dalam
Kehamilan
Kebutuhan zat besi menurut triwulan
adalah sebagai berikut:
(1)
Pada trimester I, zat besi yang
dibutuhkan adalah 1 mg/ hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/ hari ditambah
dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30-40
mg.
(2)
Pada trimester II, zat besi
yang diberlakukan yaitu 5 mg/hari yaitu dengan kebutuhan basal 0,8/ hari
ditambah dengan kebutuhan red cell mass 300
mg dan conceptus 115 mg.
(3)
Pada trimester III, zat besi
yang diberlakukan yaitu 5 mg/hari yaitu dengan kebutuhan basal 0,8/ hari
ditambah dengan kebutuhan red cell mass 223
mg. Maka kebutuhan pada triwulan II dan III jauh lebih besar dari jumlah zat
besi yang didapat dari makanan (Almatsier, 2010).
11)
Cara
Pencegahan Anemia Kehamilan
Menurut Waryana (2010), cara
pencegahan terjadinya anemia pada ibu hamil dapat diuraikan sebagai berikut:
(1)
Selalu
menjaga kebersihan dan mengenakan alas kaki setiap hari.
(2)
Istirahat
yang cukup.
(3)
Makan
makanan yang bergizi dan mengandung Fe, misalnya: daun pepaya, kankung, dagung
sapi, hati, ayam dan susu.
(4)
Pada
ibu hamil, dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil
untuk mendapatkan tablet besi (Fe) dan vitamin lainnya pada petugas kesehatan,
serta makan makanan yang bergizi 3 X 1 hari, dengan porsi 2 kali lipat lebih
banyak
Departemen
kesehatan telah melaksanakan program penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB)
dengan membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil
sebanyak 1 tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa
kehamilan. Agar penyerapan besi dapat maksimal,
dianjurkan tablet besi dengan air dengan air minum yang telah dimasak. Dengan
minum tablet Fe maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang, bila tidak
menhilang, berarti yang bersangkutan bukan penderita AGB, tetapi menderita anemia jenis lain (Depkes RI, 2012).
Did you know there is a 12 word sentence you can communicate to your partner... that will trigger deep feelings of love and instinctual attractiveness to you deep within his chest?
BalasHapusBecause hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, look after and care for you with his entire heart...
====> 12 Words Will Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work better than before to make your relationship as strong as it can be.
Matter of fact, fueling this all-powerful instinct is absolutely essential to having the best possible relationship with your man that the instance you send your man one of these "Secret Signals"...
...You'll soon find him expose his heart and soul to you in such a way he never experienced before and he'll distinguish you as the only woman in the galaxy who has ever truly attracted him.