BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sitomegalovirus (CMV) termasuk golonggan virus
Herpes DNA.Hal ini berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan
Replikasi.Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga
terlihat sel membesar(Sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung
hantu.
Di Amerika CMV merupakan penyebab
utama infeksi perinatal (diperkirakan 0,5-2% dari seluruh bayi neonatal).Yow
dan Demmler (1992) dalam pengamatanya selama 20 tahun atas morbiditas yang
disebabkan CMV perinatal menjelaskan bahwa dari 800 ribu Janin yang terinfeksi
oleh CMV diperoleh 50 ribu bersifat Simptomatis dengan kelainan
retradasimental,kebutaan dan tuli.Sedangkan 120 ribu janin yang bersifat
Asimtomatis mempunyai keluhan Neurologi.
Infeksi CMV kogenital umumnya
terjadi karena transmisi trans-plasenta selama kehamilan dan diperkirakan
0,5%-2,5% dari populasi neonatal.Dimasa peripartum infeksi CMV timbul akibat
pemaparan terhadap sekresi serviks yang telah terinfeksi melalui air susu ibu
dan tindakan trasfusi darah.Dengan cara ini prefalensi diperkirakan 3-5%.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan CMV?
2. Bagaimanakah cara penularan CMV?
3. Bagaimanakah Terapi CMV?
1.3 Tujuan
1.2.1.
Tujuan Umum
Memahami
apa itu tujuan dari CMV dan penanganannya
1.2.2.
Tujuan Khusus
1.
Untuk mengetahui
tujuan dari CMV
2.
Untuk mengetahui
cara penularan CMV
3.
Untuk mengetahui
terapi CMV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ........................................................... iii
1.2
Tujuan ......................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi CMV.................................................................. 6
2.2
Tanda dan Gejala CMV................................................ 6
2.3
Penularan CMV............................................................. 6
2.4
Patogenesis CMV........................................................... 7
2.5
Infeksi CMV................................................................... 7
2.6
Diagnosis CMV............................................................... 7
2.7
Terapi dan Konseling CMV......................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1
kesimpulan........................................................................ 9
3.2
saran................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
CMV (Cito Megalo Virus)
Cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi oportunistik.
CMV è Virus DNA dan merupakan kelompok dari famili.Virus Herpes sehingga
memiliki kemampuan latensi.
Sitomegalovirus (CMV) termasuk golonggan virus
Herpes DNA.Hal ini berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan
Replikasi.Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga
terlihat sel membesar(Sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung
hantu.
2.2
Tanda dan Gejala
Penyakit yang paling umum disebabkan oleh CMV
adalah retinitis. Ini adalah kematian sel pada retina, bagian belakang mata.
Dengan cepat dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati. CMV dapat menyebar
ke seluruh tubuh dan menginfeksi beberapa organ sekaligus. Tanda-tanda pertama
retinitis CMV adalah masalah penglihatan seperti bergerak flek hitam. Ini
disebut "floaters". Mereka mungkin menunjukkan adanya radang pada
retina. Pasien juga mungkin melihat kilatan cahaya, penglihatan berkurang atau
terganggu, atau bintik-bintik buta.
2.3 Penularan
CMV
Penularan CMV ini berlangsung secara
horisontal, vertikal, dan hubungan
Sexsual.Penularan horisontal terjadi melalui
droplet infection dan kontak dengan air
ludah dan air seni.Sementara itu, transmisi vertikal adalah penularan
proses infeksi maternal ke janin.Infeksi CMV kongenital umumnya terjadi karenaa
transmisi trans-placenta selama kehamilan dan diperhatikan 0,5% - 2,5% dari
populasi neonatal.Di masa peripartum infeksi CMV timbul akibat pemaparan
terhadap sekresi serviks yang telah
terinfeksi melalui air susu ibu dan tindakan transfusi darah.
2.4 Patogenesis
Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama
kali atas individu disebut infeksi primer.Infeksi primer berlangsung
simptomatis ataupun asimptomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes
dalam waktu yang tidak terbatas.Selanjutnya virus masuk ke dalam sel-sel dari
berbagai macam jaringan.Proses ini disebut infeksi laten.
Pada keadaan tertentu eksaserbasi terjadi dari
infeksi laten disertai multiplikasivirus.Keadaan tersebut misalnya terjadi pada
individu yang mengalami supresi imun karena infeksi HIV, atau obat-obatan yang
dikonsumsi penderita transplan-resipien ataupun penderita dengan keganasan.
Infeksi rekuren yang dimungkinkan karena penyakit tertentu serta keadaan
supresi imun yang bersifat iatrogenik.Dapat diterangkan bahwa kedua keadaan
tersebut menekan respons sel limfosit T sehingga timbul stimulasi antigenik
yang kronis.Dengan demikian, terjadi reaktivasi virus dari periode laten
disertai berbagai sindroma.
2.5 Infeksi
CMV pada Kehamilan
Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi
selama kehamilan dan infeksi pada UK < 16 minggu menyebabkan kerusakan yang
serius.Infeksi CMV kongenital berasal
dari infeksi maternal eksogenus ataupun endogenus.Infeksi eksogenus dapat
bersifat primer yaitu terjadi pada ibu hamil dengan pola imunilogik seronegatif
dn nonprimer bila ibu hamil dalam keadaan seropositif.
Infeksi endogenus adalah hasil suatu reaktivasi
virus yang sebelumnya dalam keadaan paten.Infeksi maternal primer akan
memberikan akibat klinik yang jauh lebih
buruk pada janin dibandingkan infeksi rekuren.
2.6 Diagnosis
Infeksi primer pada kehamilan dapat ditegakkan
baik dsengan metode serologik maupun virologik.Dengan metodi serologik,
diagnosa infeksi maternal primer dapat
ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropossitif (
tampak adanya IgM dan IgG anti CMV) sebagai hasil pemeriksaan serial dengan
interval kira-kira 3minggu.Dalam metode serologik infeksi primer dapat pula
ditentukan dengan Low IgG Avidity, yaitu antibodi klas IgGM menunjukkan
fungsional aviditasnya yang rendah serta
berlangsung selama kurang lebih 20minggu setelah infeksi primer.
Dengan Metode virologik, viremia maternal dapat
ditegakkan dengan menggunakan uji imuno fluoresen. Uji ini menggunakan
monoklonal antibodi yang mengikat antigen, auatu protein dari CMV dalam sel
leukosit dalam darah ibu.
2.7 Terapi
dan Konseling
Konseling infeksi primer yang terjadi pada umur
kehamilan ≤ 20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis pranatal
kemungkinan dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan.Terapi diberikan guna mengobati
infeksi CMV yang serius seperti retinitis, esofagitis pada penderita dengan
Acquired Immunodeficiency Syndrome ((AIDS)) serta tindakan profilaksis untuk
mencegah infeksi CMV setelah transplantasi organ.Obat yang digunakan untuk anti
CMV saat ini adalah Ganciclovir, Foscarnet, Cidofivir dan Falaaciclovir, tetapi
sampai saat ini belum dilakukan evaluasi di samping obat tersebut dapat
menimbulkan intoksikasi serta resistensi.Pengembangan vaksin perlu dilakukan
guna mencegah morbiditas dan mortalitas akibat infeksi kongenital.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi oportunistik.
CMV è Virus DNA dan merupakan kelompok dari famili.Virus Herpes sehingga
memiliki kemampuan latensi.
Sitomegalovirus (CMV) termasuk golonggan virus
Herpes DNA.Hal ini berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan
Replikasi.Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga
terlihat sel membesar(Sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung
hantu.
3.2 Saran
Semoga makalah dengan judul “CMV ( Cito Megalo Virus)”
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi Mahasiswi Stikes Karya
Husada Pare - Kediri. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
tentang penyakit CMV dan bisa menjaga dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Padjajaran. 19983. Obstetri Fisiologi. Bandung.
Mochtar, Rustam. Sinopsis
Obstetri Jilid I. 1998. Jakarta : EGC
Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologi penyakit, edisi 4, penerbit EGC
buku kedokteran, Jakarta.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana
Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran, Jakarta.
Sarwono P. (
1999). Ilmu Kandungan, Yayasan
bina pustaka, edisi 2, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar