Sabtu, 26 Oktober 2013

Makalah HIV / AIDS


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah HIV / AIDS dan petunjuk pencegahan HIV / AIDS.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah membantu terselesaiknnya pembuatan makalah  ini,diantaranya:
·         Bu Dintya I, SST selaku dosen askeb patologi
·         Bapak Ibu dosen STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI
Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kekurangan, walaupun masih banyak kekurangannya. Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempunaan tugas ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.                                                                




Pare,        2012
Penyusun



DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................                  i
KATA PENGANTAR.........................................................................................                     ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................         .           iii
BAB I     PENDAHULUAN     ..............................................................................                  .1
1.1  Latar belakang ...............................................................................        .           1
1.2  Tujuan .............................................................................................                  1
BAB II   PEMBAHASAN        ..............................................................................                  2
2.1.Penyakit Menular Seksual...............................................................                    2
2.2.HIV / AIDS   ...................................................................................                   3
2.3.Epidemiologi....................................................................................                  3
2.4.Transmisi..........................................................................................                  4
2.5.Gejala...............................................................................................                  4
2.6.Dampak AIDS terhadap Perempuan ...............................................                   6
2.7.Pencegahan......................................................................................                   7
BAB III  PENUTUP     ..........................................................................................                  9
3.1.Kesimpulan......................................................................................                  9
3.2.  Saran    ...........................................................................................                 9
DAFTAR PUSTAKA   ...........................................................................................                 10

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.

1.2              Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini adalah :
·         Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan
·         Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
·         mengetahui bahaya HIV / AIDS untuk sistem reproduksi wanita




BAB II
PEMBAHASAN  


2.1.      DEFINISI HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV.
HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serbuan penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis.

2.2.      ETIOLOGI
Di AS dan Eropa Barat, kelompok yang menghadapi resiko terbesar untuk menderita AIDS adalah laki-laki homoseksual dan biseksual, mereka yang pernah menyalah gunakan obat secara intravena (mungkin tertular melalui jarum suntik, semprit, dan lain-lain yang tercemar)  dan para penerima transfusi darah atau produk darah yang sudah terinfeksi. Di Afrika, kelompok resikonya berbeda yaitu mayoritas kasusnya tampak pada laki-laki atau wanita yang heterosexual dan bukan penyalah guna obat secara IV ataupun penerima transfusi darah atau produk darah.baik untuk deteksi kekebalan akibat virus maupun untuk virusnya sendiri tidak ada terapi yang efektif. Banyak manifestasi AIDS yang dapat diobati, namun penyakit ini cenderung untuk kambuh kembali.
Mengapa pada sebagian pasien infeksi AIDS terjadi penyakit sementara sebagian lagi tidak, sampai saat ini belum diketahui. Orang yang terinfeksi tapi tidak sakit mungkin mempunyai masa hidup yang normal, sedangkan angka mortalitas mereka yang menderita AIDS ±50% dalam waktu 1 bulan setelah dibuat diagnosis “five year survival rate” pada pasien AIDS mendekati nilai nol.





2.3 PATOFISIOLOGI
Virus HIV dapat ditularkan baik dari orang yang terinfeksi tapi tanpa gejala maupun dari pasien-pasien AIDS. Penularan/ transmisi AIDS terjadi lewat hubungan sex dengan orang yang terinfeksi, tranfusi darah atau produk darah yang terinfeksin infeksi dengan jarum suntik yang tercemar virus, atau inseminasi artifisial dengan semen yang terinfeksi. Juga penularan ini dapat terjadi pada masa perinatal pada ibu yang terinfeksi pada bayinya yang lahir dan dapat pula melalui transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi. Satu kasus AIDS pada bayi terjadi lewat ASI yang terinfeksi. Sampai sejauh ini belum di ketahui apakah transmisi perinatal terjadi lewat plasenta atau pada saat atau segera sesudah kelahiran.
Penelitian luas terhadap anggota keluarga yang hidup bersama pasien AIDS memperlihatkan bahwa anggota yang bukan pasangan sex penderita dan sehari-hari berhubungan erat dengan penderita tidak mendapat penyakit tersebut. Demikian pula, penelitian terhadap para pekerja medis dan petugas kesehatan menunjukkan bahwa mereka yang merawat pasien-pasien terinfeksi AIDS tidak menghadapi peningkatan risiko infeksi. Hanya ada satu kasus infeksi pada petugas kesehatan yaitu lewat tusukan jarum suntik yang tidak disengaja dimana jarum tersebut sebelumnya dipakai untuk menyuntik pasien AIDS. Penularan virus jelas tidak terjadi lewat kontak tak langsung non-seksual dengan pasien yang terinfeksi.

2.4  Gejala
Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus penyakit tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat mengalami demam dan keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan menderita lesi kulit. Gejala non spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih yang mencolok, pembengkakan kelenjar leher, ketiak serta lipat paha, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare yang berlarut-larut. Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada banyak kondisi lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala tersebut tetap ada, barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada orang-orang yang bukan termasuk kelompok resiko tinggi .

         2.5       Klasifikasi

                     Sejak 1 januari 1993, orang-orang dengan keadaan yang merupakan indicator AIDS (kategori C) dan orang yang termasuk didalam kategori A3 atau B3 dianggap menderita AIDS.

1. Kategori Klinis A

Mencakup satu atau lebih keadaan ini pada dewasa/remaja dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan dalam kategori klinis B dan C
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang simptomatik.
Limpanodenopati generalisata yang persisten ( PGI : Persistent Generalized Limpanodenophaty )
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) primer akut dengan sakit yang menyertai atau riwayat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang akut.

2. Kategori Klinis B

Contoh-contoh keadaan dalam kategori klinis B mencakup :
Angiomatosis Baksilaris
Kandidiasis Orofaring/ Vulvavaginal (peristen,frekuen / responnya jelek terhadap terapi
Displasia Serviks ( sedang / berat karsinoma serviks in situ )
Gejala konstitusional seperti panas ( 38,5o C ) atau diare lebih dari 1 bulan.
Leukoplakial yang berambut
Herpes Zoster yang meliputi 2 kejadian yang bebeda / terjadi pada lebih dari satu dermaton saraf.
Idiopatik Trombositopenik Purpura
Penyakit inflamasi pelvis, khusus dengan abses Tubo Varii

3. Kategori Klinis C

Contoh keadaan dalam kategori pada dewasa dan remaja mencakup :
Kandidiasis bronkus,trakea / paru-paru, esophagus
Kanker serviks inpasif
Koksidiomikosis ekstrapulmoner / diseminata
Kriptokokosis ekstrapulmoner
Kriptosporidosis internal kronis
Cytomegalovirus ( bukan hati,lien, atau kelenjar limfe )
Refinitis Cytomegalovirus ( gangguan penglihatan )
Enselopathy berhubungan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Herpes simpleks (ulkus kronis,bronchitis,pneumonitis / esofagitis )
Histoplamosis diseminata / ekstrapulmoner )
Isoproasis intestinal yang kronis
Sarkoma Kaposi
Limpoma Burkit , Imunoblastik, dan limfoma primer otak
Kompleks mycobacterium avium ( M.kansasi yang diseminata / ekstrapulmoner
M.Tubercolusis pada tiap lokasi (pulmoner / ekstrapulmoner )
Mycobacterium, spesies lain,diseminata / ekstrapulmoner
Pneumonia Pneumocystic Cranii
Pneumonia Rekuren
Leukoenselophaty multifokal progresiva
Septikemia salmonella yang rekuren
Toksoplamosis otak
Sindrom pelisutan akibat Human Immunodeficiency Virus ( HIV)



2.6       Komplikasi
Oral Lesi

Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan dan cacat.

Neurologik
kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total / parsial.
Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik, dan maranik endokarditis.
Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV)

Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek, penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi.
Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.

Respirasi

Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.

Dermatologik

Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.

Sensorik
Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri.

2.7  Penatalaksanaan
Untuk  pengobatan sampai sekarang belum diketahui, jadi adanya Untuk pencegahan terhadap infeksi HIV atau AIDS ,yaitu :
1.Pencegahan penularan lewat hubungan seks.
a.      Hubungan seks monogami merupakan hal yang paling aman asalkan suami-istri tidak ada yang terinfeksi.
b.      Hubungan seks yang ilegal atau luar nikah meningkatkan resiko.
c.      Resiko berkurang dengan menghindari hubungan seks dengan kelompok resiko tinggi seperti laki-laki homoseksual atau biseksual, pemakaian obat secara iv, pelacur atau atau orang diketahui positiv untuk antibodi HIV.
d.    Karena virus terbawa dalam air mani, pemakaian kondom mengurangi resiko penularan.

2.Pencegahan penularan non-seksual
a.   Mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi tidak diperbolehkan menjadi donor darah, semen, atau organ, atau jaringan untuk transplantasi.
b.   Pengguaan obat iv yang ilegal meningkatkan resiko.
c.   Pemakaian jarum suntik non steril untuk infeksi tidak diperbolehkan.
d.   Petugas kesehatan yang terlibat dalam pekerjaan inseminasi artifisial, transfusi darah atau produk darah harus waspada terhadap resiko infeksi HIV.
e.   Semen donor harus menjalani “screening antibody” pada saat donasi dan di uji ulang setelah 3 bulan. Semen (air mani) ini harus di bekukan dan jangan di pakai sebelum hasil test yangke dua di ketahui.

3.Pencegahan penularan perinatal
a.   Wanita hamil dengan infeksi HIV menghadapi peningkatan resiko terkena AIDS dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil.
b.   Wanita hamil dengan infeksi HIV dapat menularn infeksi tersebut kepada bayinya yang baru lahir, pada sekitar 50% kasus.
c.   Bayi baru lahir yang mendapat AIDS menunjukkan perjalanan penyakit yang parah dan masa hidup yang lebih singkat dari pada pasien dewasa.
d.   Sewaktu memberikan ‘counselling’ untuk kontrasepsi, diluar kebutuhan akan bentuk kontrasepsi yang efektivitasnya tinggi, seperti kontrasepsi oral, atau sterilisasi, wanita yang menderita infeksi harus dinasihati bahwa pemakaian kondom mengurangi resiko penularan kepada pasang.




BAB III
PENUTUP

3.1.            Kesimpulan
Generasi muda adalah generasi yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia dewasa. Pada umumnya mereka masih mencari jati diri sebagai manusia yang ingin dianggap dewasa. Sehingga setiap langkah yang diambil pada umumnya cenderung mencoba –coba karena sifat keingintahuan manusia terhadap hal – hal yang dianggap baru. Jika ternyata langkah yang mereka ambil salah tentunya akan berakibat sangat fatal.
Pada umumnya pengguna narkoba dengan jarum suntik adalah jenis ketergantungan yang paling banyak digunakan oleh kaum muda. Dan cara ini pulalah yang paling rentan terhadap penularan virus HIV/AIDS, sehingga banyak tunas – tunas bangsa yang layusebelum berkembang dan akhirnya memudarkan harapan untuk menjadi penerus bangsa.
3.2.            Saran
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang berbahaya karena virus tersebut menyerang sistim kekebalan tubuh kita dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal tersebut dapat penulis sarankan hal – hal sebagai berikut :
Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a.       Belajar agar dapat mengendalikan diri;
b.      Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK terhadap segala jenis yang mengarah kepada narkoba dan psikotropika lainnya;
c.       Membentengi diri dengan agama
d.      Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian bagi anak – anak yang depresi.



DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo,sarwono (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

1 komentar:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA DEWASA A.      DEFINISI ·          Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau t...