MAKALAH
PELAYANAN KESEHATAN
PADA
BAYI DAN BALITA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ASKEB KOMUNITAS yang berjudul “Pelayanan
Kesehatan Pada Bayi Dan Balita”. Dalam menyelesaikan
tugas makalah ini tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang membantu kami yaitu :
1.
Endah
Luqmanasari, SSiT selaku dosen pembimbing
2.
Teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini
Kami menyadari dalam penyelesaian tugas makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca guna kesempurnaan tugas makalah ini.
Kami menyadari dalam penyelesaian tugas makalah ini
masih sangat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna kesempurnaan tugas makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami kususnya dan
semua warga STIKES Karya Husada serta masyarakat pada umumya, untuk menambah
ilmu pengetahuan.
Pare,
April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ........ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan
masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi........................................................................................ 3
2.2 Pemantauan tumbuh
kembang bayi dan balita / deteksi dini....... 6
2.3 Imunisasi...................................................................................... 9
2.4 Masalah yang ada pada
posyandu........................................ ..... 12
2.5 Penatalaksanaan untuk
meningkatkan keaktifan dalam posyandu 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................ 14
3.2 Saran…...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kebidanan Komunitas sebagai segala
aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan
kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang
dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita
di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan
kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985;
Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1).
POSYANDU Adalah suatu forum komunikasi,
alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga
merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan
di tingkat desa.
Deteksi dini tumbuh kembang anak /
balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Imunisasi adalah upaya
pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak
terinfeksi.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa definisi kebidanan komunitas ?
1.2.2
Apa definisi posyandu ?
1.2.3
Apa definisi DDTK dan fungsinya ?
1.2.4
Apa yang dimaksud dengan imunisasi beserta
macam-macamnya ?
1.2.5
Apa saja masalah yang ada diposyandu ?
1.2.6
Bagaimana penatalaksanaan untuk
meningkatkan keaktifan dalam berposyandu ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui definisi kebidanan
komunitas
1.3.2
Untuk mengetahui definisi posyandu
1.3.3
Untuk mengetahui definisi DDTK dan
fungsinya
1.3.4
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan
imunisasi beserta macam-macamnya
1.3.5
Untuk mengetahui masalah yang ada
diposyandu
1.3.6
Untuk mengetahui penatalaksanaan untuk
meningkatkan keaktifan dalam berposyandu
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
2.1.1 Definisi Bidan Komunitas
Konsep
merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan
berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM;
IFGO dan WHO tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife)
adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh
Pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta
terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11).
Bidan
di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan
formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin
serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri” (50 Tahun IBI).
Kebidanan
(Midwifery) mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan
untuk menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12).
Komunitas
berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga
“communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan
sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/ daerah/ area tertentu
(Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat
atau kumpulan orang atau sistem sosial.
Dari
uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai segala
aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan
kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang
dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita
di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan
kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985;
Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)
Peran
dan fungsi kebidanan komunitas yang mengacu pada pelayanan kesehatan pada bayi
dan balita, di antaranya kunjungan pada bayi baru lahir atau neonatus,
menejemen terpadu balita sehat atau sakit, deteksi dini tumbuh kembang bayi dan
balita serta tindak lanjutnya, dan imunisasi. Dan kegiatan ini dapat
direalisasikan pada pelayanan di posyandu.
2.1.2 Definisi Posyandu
POSYANDU
Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara
program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa.
Posyandu
adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.
a)
Manfaat di
adakannya posyandu bagi masyarakat
·
Dengan posyandu masyarakat khususnya ibu yang
mempunyai anak bayi dan balita dapat mengetahui secara dini apabila terjadi
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada bayinya.
·
Posyandu dapat meningkatkan pengetahuan ibu
tentang manfaat pemberian ASI untuk kesehatan dam kecerdasan bayi.
·
Posyandu dapat meningkatkan pembangunan gizi dan
kesehatan masyarakat.
b)
Alasan Pendirian Posyandu
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
·
Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn
khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan
KB.
·
Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan
oleh masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).
·
Penyelenggara Posyandu
·
Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat
yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan
Puskesmas.
·
Pengelola posyandu, adalah pengurus yang
dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan
informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).
c)
Pelayanan Kesehatan Di Posyandu
Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:
Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:
·
Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
·
Penimbangan bulanan
·
Pemberian tambahan makanan bagi yang berat
badannya kurang
·
Immunisasi bayi 3-14 bulan
·
Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare
·
Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
Cangkupan pelayanan
dalam posyandu meliputi pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita atau deteksi
dini.
2.2 Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan
Balita/Deteksi Dini
2.2.1
Definisi Ddtk
Deteksi
dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
pra sekolah.
Dengan
ditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan.
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel
tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan
pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih
matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran beratbadan, tinggi badan, dan
lingkar kepala.(IDAI, 2002)
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).
Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dari struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ dan sistemnya yang
terorganisasi (IDAI, 2002)
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan
kemandirian (Depkes RI, 2005).
2.2.2
Cara deteksi tumbuh kembang anak
1. Mendeteksi
tumbuh kembang pada anak diantaranya :
a.
Pengukuran antropometri
·
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran
berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
b.
Pengukuran berat badan
·
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri
yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yg
ada pada tubuh.
c.
Pengukuran
tinggi badan
·
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran
antropometrik yang digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping
factor genetik
2.
Pertumbuhan dan perkembangan anak :
·
Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala
dengan tegak pada posisi telungkup.
·
Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan
berpegangan.
·
Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari
gelas tanpa tumpah.
·
Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan
alat tulis.
·
Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu
kaki tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri
·
Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan
menyebutkan paling sedikit 1 warna.
·
Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan
mengeringkan tangan tanpa bantuan (Depkes RI, 2005).
2.2.3
Tujuan DDTK
·
Sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial.
·
Menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh
kembang.
·
Kemungkinan penanganan yang efektif.
·
Mencari penyebab dan mencegahnya.
2.2.4
Ciri-ciri tumbuh kembang anak / balita
1)
Perkembangan menimbulkan perubahan
Ø Perkembangan
terjadi bersamaan dengan pertumbuhan misal, perkembangan intelgensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
Ø Setiap anak
tidak akan bisa melewati tahapan sebelumnya misal, seorang anak tidak bias
berdiri jika pertumbuhan kaki dan tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terhambat karena perkembangan awal merupakn masa kritis untuk menentukan
perkembangan selanjutnya
3)
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda
Ø Sebagaimana
pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatn yng berbeda baik perkembangan
fisik maupun fungsi organ
4)
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Ø Anak sehat,
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5)
Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Ø Perkembangan
fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum:
1.
Perkembangan terjadi dahulu di daerah kepala kemudian
menuju arah anggota tubuh.
2.
Perkembang antropometri terjadi lebih dahulu di daerah
proksimal (gerak kasar) lalu berkembng ke bagin distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimosdital).
6)
Perkembangan memiliki tahap yan berurutan
Ø Misalnya
anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak
anak mampu berdiri sebelum berjalan.(Depkes, 2005 : 4).
2.3 Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit
infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi
Vaksin
adlh bahan yg dipakai utk merangsang pembentukan zat anti yg dimasukkan ke dlm
tubuh,sprti vaksinBCG,DPT,campak,Hepatitis B dan polio
Ada 2 jenis
vaksin,yaitu: life atenuated (virus
atau bakteri hidup yg dilemahkan) &
Contoh vaksin life atenuated
(virus: campak,gondongan,rubela,polio; bakteri: BCG,tipoid oral)
Contoh vaksin inactivated
(virus: influenza, rabies & Hepatitis A; bakteri:
pertusis,kolera,lepra)
inactivated (virus atau bakteri
yg dibuat tdk aktif)
Ø Tujuan imunisasi
-Kebal
terhadap penyakit
-Morbiditas
dan mortalitas
-Mengurangi
kecacatan
Ø
MACAM IMUNISASI
Imunisasi aktif
Ialah
pemberian zat sbg antigen yg diharapkan akan trjd suatu proses infeksi buatan.
Imunisasi pasif
Ialah pemberian zat yh dihasilkan melalui
suatu proses infeksi yg digunakan utk mengatasi mikroba yg diduga masuk dlm
tubuh yg terinfeksi
Ø
Faktor keberhasilan imunisasi
Status imun pejamu
Dipengaruhi
oleh terjadinya antibodi spesifik,maturitas imunologik,pemberian obat (imunosupresan),penyakit
infeksi sistemik,keadaan gizi buruk.
Faktor genetik pejamu
Dipengaruhi
oleh variabilitas genetik.Seorang individu dpt memberikan respon rendah thdp
antigen tertentu,tetapi thdp antigen lain dpt tinggi respon imunnya
Kualitas
dan kuantitas vaksin
Dipengaruhi
oleh cara pemberian,dosis,frekuensi ,jarak pemberian vaksin dan jenis vaksin (life
attenuated dan inactivated)
Ø
APA SAJA MACAM IMUNISASI
1.
IMUNISASI BCG
Imunisasi BCG (Bacicile Calmette Guerin) utk
mencegah terjadinya penyakit TBC yg berat sebab TBC yg primer atau ringan dpt
terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG.Contohnya: TBC pd selaput
otak,TBC milier pd lapang paru,TBC tulang .
Vaksin BCG merupakan vaksin yg mengandung kuman TBC
yg dilemahkan,diberikan melalui intradermal dg dosis 0,05 ml
Efek samping imunisasi BCG yaitu terjadinya ulkus pd
daerah suntikan,reaksi panas .
v
REKOMENDASI
·
Imunisasi BCG diberikan saat bayi berusia ≤ 2 bln
·
Jangan melakukan imunisasi pd bayi dg
imunodefisiensi (HIV,gizi buruk).
·
Pd bayi yg kontak erat dg penderita TB,diberi INH
profilaksis,jika kontak sdh tenang dpt diberi BCG
2.
IMUNISASI HEPATITIS B
ü
Penyakit Hepatitis B sering menyebabkan hepatitis
kronik yg dlm kurun waktu
10-20 th dpt berkembang menjadi hepatitis akut.
ü
Penularan penyakit melalui: hub.seksual,dari ibu kpd
bayinya,melalui alat2 kedokteran.
ü
Imunisasi diberikan melalui intramuskular dg dosis
0,5 ml dan dapat menimbulkan efek samping yg pd umumnya ringan,hanya berupa
nyeri,bengkak,panas,mual & nyeri sendi maupun otot.
3.
IMUNISASI POLIO
Imunisasi polio digunakan utk mencegah terjadinya
penyakit poliomyelitis yg dpt menyebabkan kelumpuhan pd anak.Kandungan
vaksin adlh virus yg dilemahkan.
Imunisasi polio diberikan melalui oral bersamaan dg
suntikan vaksin DPT & hepatitis B.
Vaksin yg digunakan scr rutin sejak bayi lahir dg
dosis 2 tetes oral yg menempatkan diri di usus & memacu pembentukan
antibodi baik dalam darah maupun pd epitelium usus yg menghasilkan pertahanan
lokal trhdp virus polio liar yg datang masuk kemudian
4.
IMUNISASI DPT
o Imunisasi
DPT (diphteria,pertusis,tetanus) digunakan utk mencegah terjadinya
penyakit difteri,pertusis & tetanus.
o Vaksin
mengandung racun kuman difteri yg telah dihilangkan sifat racunnya,namun msih
dpt merangsang pembentukan zat anti (toksoid).
o Imunisasi
DPT diberikan melalui intramuskular dg dosis 0,5 ml & dpt menimbulkan efek
samping ringan,misal: trjdi pembengkakan,nyeri & demam.Efek samping
berat,misal:terjadi menangis hebat,kesakitan ± 4 jam,kesadaran menurun,kejang
& syok
5.
IMUNISASI CAMPAK
Ø
Imunisasi campak digunakan mencegah terjadinya
penyakit campak.Vaksin ini adlh virus yg dilemahkan.
Ø
Imunisasi campak diberikan melalui subkutan walaupun
dpt jg diberikan scr intramuskular (dosis 0,5 ml) dg efek samping seperti
terjadinya ruam pd tempat suntikan & panas.
Ø
Kontraindikasi berlaku bagi mereka yg sedang
menderita demam tinggi,sedang memperoleh pengobatan imunosupresi,memiliki
riw.alergi.
2.4 Masalah
Yang Ada Pada Posyandu
1.
Bidan
komunitas atau bides
ü
Bidan
kurang aktif
ü
Bidan
mengesampingkan posyandu karena pekerjaan lain
ü
Bidan
kurang komunikatif
ü
Tidak
pernah memberikan penyuluhan
2.
Orang
Tua Bayi Dan Balita Kurang Aktif
ü
Malas
pergi keposyandu
ü
Banyak
pekerjaan, lupa , jarak posyandu yang terlalu jauh , ortu menganggap posyandu
tidak begitu penting
3.
Kurangnya peran serta kader posyandu
ü
Persiapan
alat dan bahan untuk pelayanan posyandu yang kurang
ü
Kurangnya menggerakkan masyarakat untuk datang
ke posyandu
ü
Kurangnya kader memberikan penyuluhan tentang tumbuh kembang kepada
oarang tua bayi dan balita.
4.
Kurangnya
sarana prasarana posyandu
ü
Dana
yang di berikan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para kader desa, maka
sarana dan prasarana tidak lengkap seperti timbangan, pengukur tinggi badan.
2.5 Penatalaksanaan
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Berposyandu
Karena
perlu mengaktifkan kembali Posyandu, serta meningkatkan posyandu, yaitu dengan
memberikan imunisasi lengkap kepada bayi, melakukan penimbangan bayi dan balita
setiap bulan, dan memberantas jentik nyamuk, serta menjaga lingkungan agar
tetap bersih.
ibu-ibu
yang sudah aktif agar selanjutnya dibina dengan petugas kesehatan dan
masyarakat sehingga posyandu dapat berjalan lebih baik. Bagi peneliti
selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang belum diteliti dengan sampel
dan ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan ketelitian hasil
penelitian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Posyandu
adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.
Deteksi
dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
pra sekolah.
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit
infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi
3.2 Saran
Dengan
di buatnya makalah ini diharapkn mahasiswa khususnya D III kebidanan dapat
mengerti dan lebih memahami tentang arti kebidanan komunitas serta
tugas-tugasnya diwilayah kerja mengenai pelayanan posyandu, pelayanan deteksi
dini tumbuh kembang bayi dan balita serta imunisasi. Dan lebih diharapkan
makalah ini dapat memotivasi bidan dimasa depan untuk lebih aktif, kreatif dan
inovatif dalam memajukan pelayanan bidan komunitas sehingga tercipta pelayanan
yang berkualitas untuk menuju indonesia sehat.
Stimuno untuk Balita
BalasHapus