Sabtu, 20 Juli 2013

Contoh Issue Etik Kebidanan


CONTOH ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DENGAN KLIEN, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu-isu penting dalam perkembangan yaitu masalah yang dikedepankan dalam pembahasan perkembangan individu. Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya. Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan.

Issue etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, niali benar salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Konflik moral adalah suatu proses ketika 2 pihak atau lebih berusaha memaksakan tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak lain. (Setiawan. 1994)

Dilema Moral  adalah situasi yang menghadapkan individu pada dua pilihan, dan tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat.

Kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik. Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology).           

Konflik :
Bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik. Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus dia lakukan (dentology).
1.Pengambilan keputusan dan penggunaan kode etik
2.Otonomi bidan dan Kode Etik Profesional
3.Etik dalam penelitian kebidanan
4.Penelitian tentang masalah kebidanan sensitive

Issue :
Di mata keluarga, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesional. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan tidak sesuai prosedur yang harusnya dilakukan. Bidan tersebut dinilai lamban dalam bekerja.

Dilema :
Ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik. Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology). Walaupun dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.

Tanggapan :
Menurut saya bidan tersebut sudah menjalankan tugasnya sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Dimana dia telah berusaha memberikan informed choice dan informed consent kepada pihak keluarga pasien. Meskipun ternyata hasilnya keluarga pasien menolak tindakan yang memang seharusnya dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien itu sendiri. Oleh karena itu apabila bidan tersebut melakukan deontologi maka tidak bisa dianggap sebagai bidan yang tidak profesional. Sekalipun pasien memiliki hak atas tindakan yang akan dilakukan kepadanya namun apabila dengan tidak dilakukannya tindakan oleh bidan dapat mengancam keselamatan pasien maka disini bidan memiliki hak untuk melakukan tindakan sesuai kebutuhan pasien atas nama atau dengan alasan demi kepentingan keselamatan pasien.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA DEWASA A.      DEFINISI ·          Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau t...